BUTUH GURU LES PRIVAT UNTUK ANAK ANDA?
JAKARTA - Pola satu pintu yang akan diterapkan pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 menuai reaksi beragam dari para siswa. Tentu saja, pro kontra dalam masalah ini tidak terelakkan.
Salah seorang siswa SMK Muhammadiyah, Tasikmalaya, Zulpi Faturahman, tidak setuju penerapan pola ini. Pasalnya, banyak siswa yang ingin mendaftar ke PTN gugur karena nilai rapornya tidak mencukupi.
"Dan ini mempersempit kesempatan calon mahasiswa untuk masuk PTN. Mungkin apabila ada ujian tulis ini bisa membuka kesempatan siswa yang gagal seleksi," ungkap Zulpi kepada Okezone, Selasa (11/12/2012).
Sementara itu, Firly, siswa kelas X SMAN 8 Tasikmalaya justru menyambut baik pola satu pintu SNMPTN 2013 tersebut. Pola ini, kata Firly, akan mempermudah calon mahasiswa dan bibit unggul dari setiap sekolah untuk menembus PTN. "Saya yang masih kelas X pun akan lebih mempersiapkan diri untuk mendapatkan nilai rapor yang bagus agar bisa masuk PTN," imbuhnya.
Menurut Firly, menghadapi ujian tulis SNMPTN sendiri merupakan momen "untung-untungan" siswa SMA. Sebab, ketika menghadapi ujian biasanya seseorang akan merasa tegang sehingga mengurangi kosentrasi dan berakibat pada terhambatnya proses pengerjaan soal. "Akibatnya, peserta ujian tulis pun takut akan mendapatkan nilai kecil dan tidak lulus ujian," tuturnya.
Tahun depan, pemerintah akan menyeleksi siswa SMA berdasarkan nilai rapor dan hasil ujian nasional (UN) untuk dapat masuk ke PTN. Sementara itu, pemerintah tidak lagi melaksanakan ujian tulis pada SNMPTN. Ujian tulis ini akan diselenggarakan secara mandiri oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) setelah periode SNMPTN usai. Tidak hanya pola satu pintu, terobosan lain dalam pelaksanaan SNMPTN 2013 adalah pemerintah menggratiskan biaya pendaftaran bagi seluruh peserta SNMPTN
JAKARTA - Pola satu pintu yang akan diterapkan pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 menuai reaksi beragam dari para siswa. Tentu saja, pro kontra dalam masalah ini tidak terelakkan.
Salah seorang siswa SMK Muhammadiyah, Tasikmalaya, Zulpi Faturahman, tidak setuju penerapan pola ini. Pasalnya, banyak siswa yang ingin mendaftar ke PTN gugur karena nilai rapornya tidak mencukupi.
"Dan ini mempersempit kesempatan calon mahasiswa untuk masuk PTN. Mungkin apabila ada ujian tulis ini bisa membuka kesempatan siswa yang gagal seleksi," ungkap Zulpi kepada Okezone, Selasa (11/12/2012).
Sementara itu, Firly, siswa kelas X SMAN 8 Tasikmalaya justru menyambut baik pola satu pintu SNMPTN 2013 tersebut. Pola ini, kata Firly, akan mempermudah calon mahasiswa dan bibit unggul dari setiap sekolah untuk menembus PTN. "Saya yang masih kelas X pun akan lebih mempersiapkan diri untuk mendapatkan nilai rapor yang bagus agar bisa masuk PTN," imbuhnya.
Menurut Firly, menghadapi ujian tulis SNMPTN sendiri merupakan momen "untung-untungan" siswa SMA. Sebab, ketika menghadapi ujian biasanya seseorang akan merasa tegang sehingga mengurangi kosentrasi dan berakibat pada terhambatnya proses pengerjaan soal. "Akibatnya, peserta ujian tulis pun takut akan mendapatkan nilai kecil dan tidak lulus ujian," tuturnya.
Tahun depan, pemerintah akan menyeleksi siswa SMA berdasarkan nilai rapor dan hasil ujian nasional (UN) untuk dapat masuk ke PTN. Sementara itu, pemerintah tidak lagi melaksanakan ujian tulis pada SNMPTN. Ujian tulis ini akan diselenggarakan secara mandiri oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) setelah periode SNMPTN usai. Tidak hanya pola satu pintu, terobosan lain dalam pelaksanaan SNMPTN 2013 adalah pemerintah menggratiskan biaya pendaftaran bagi seluruh peserta SNMPTN
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di BoyTrik
Ditulis oleh
info - 13.21
Belum ada komentar untuk "KATA SISWA TENTANG PENGHAPUSAN UJIAN TULIS SNMPTN"
Posting Komentar